Thursday, February 21, 2008

Terowongan Beos dibuka

Mulai Rabu (20/2) fasilitas baru yang membuat pejalan kaki nyaman dan aman ini dibuka sesuai jam operasi bus Transjakarta.
Walaupun belum selesai sepenuhnya, terowongan sudah bisa berfungsi. Para pejalan kaki dan penumpang Transjakarta diarahkan untuk menggunakan terowongan, tidak lagi menyeberang di depan Stasiun Kota maupun Jalan Pintu Besar Selatan.

Penggunaan terowongan Beos dilakukan setelah inspeksi Fauzi Bowo. Terowongan memiliki tiga pintu masuk dan keluar terletak di Stasiun KA Jakarta Kota, di halte Transjakarta Kota, dan di depan Museum Bank Mandiri (Jalan Pintu Besar Selatan). Para pejalan kaki dari arah Stasiun Kota dan Pintu Besar Selatan bisa aman menyeberang bebas ancaman kendaraan bermotor melalui terowongan yang merentang sekitar 100 meter itu.

Pengguna busway dari arah Stasiun Kota atau Museum Bank Mandiri memiliki akses khusus melalui ramp melingkar menuju halte Transjakarta. Fasilitas yang disediakan di antaranya kamar kecil, musala, lift untuk penyandang cacat, pendingin udara dan lampu.

Warta Kota melaporkan bahwa papan penunjuk arah dan keterangan mengenai pintu atau jalur keluar-masuk perlu ditambah di beberapa lokasi strategis dan perlu diperhitungkan letaknya agar lebih mudah dilihat pejalan kaki. Dilaporkan bahwa puluhan pejalan kaki tampak kehilangan arah dan terpaksa bertanya kepada petugas mengenai akses yang harus diambil untuk ke stasiun Beos atau halte Transjakarta.

Kepala Subdinas Teknik Lalu Lintas Jalan Dishub DKI, Muhammad Akbar mengatakan, untuk sementaraterowongan terbuka sesuai jam operasi Transjakarta, jika seluruh bangunan selesai, fasilitas itu akan dibuka 24 jam penuh. Saat ini dilakukan pembuatan peneduh dan ornamen pelengkap. Sekitar Rp 5 miliardianggarkan  untuk keperluan tersebut.

Detikcom melaporkan terowongan Beos telah memasuki tahap ke empat anggaran. Sejak 2005 tahap kesatu memakan dana Rp 8,4 miliar, tahap kedua Rp 14,4 miliar dan ketiga Rp 16,9 miliar. Jika disetujui pada tahap ke empat akan dianggarkan Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan lift taman dan finishing. Sosialisasi akan dilakukan oleh petugas yang berjaga di TPO tersebut. "Nanti petugasnya yang ngomong ke orang lewat untuk melewati TPO tersebut," ujar Nurrachman, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. [Foto: Suara Pembaruan]

No comments: