Friday, July 27, 2007

Hotspot di Dukuh Atas

Gubernur Sutiyoso kemarin meresmikan hotspot di halte Dukuh Atas2 (halte transit koridor 1 dan 4). Dengan hadirnya layanan hotspot, calon penumpang Transjakarta kini dapat menggunakan akses internet secara cuma-cuma.

Diinformasikan bahwa layanan ini tidak menggunakan dana pemerintah daerah melainkan merupakan bantuan dari provider penyedia jasa internet, U|NET dari PT Sistelindo Mitralintas. Akses cuma-cuma yang hanya berlangsung satu tahun ini bisa dimanfaatkan masyarakat umum dalam radius hingga 30 meter dari halte Dukuh Atas2.

Selain fasilitas hotspot, juga tersedia dua perangkat komputer untuk mengakses internet. Halte DukuhAtas2 dipilih sebagai proyek percontohan karena lokasinya di area pusat bisnis, di mana mampir sekitar 2.000 pengguna Transjakarta yang sebagian besar familiar dengan teknologi. Halte ini juga merupakan pertemuan jalur busway dan waterway. [foto: www.okezone.com]

Read More...

Thursday, July 19, 2007

Operator koridor 1

PT. Jakarta Express TransJakarta (JET) untuk koridor I
Jumlah ideal unit bus mencapai 130 unit, baru terealisir 91 unit.

PT JET ditunjuk sebagai perusahaan outsourcing (yang bertanggung jawab menyediakan pramudi, mekanik) untuk Koridor I (Blok M-Kota), merupakan gabungan dari lima perusahaan: PT Mayasari Bhakti, PT Bianglala, PT PPD, PT Steady Safe, dan PT Pahala Kencana.

Presiden Direktur Bubung Burhana
Wakil Presiden Direktur Darius Djana
Direktur Operasional, Umum dan Keuangan, Ibnu Susanto

Saat ini, jumlah pengemudi bus TransJakarta koridor I sebanyak 230 orang dan mereka dibagi dalam dua shift kerja untuk mengemudikan 82 armada. Berdasar slip gaji bulan Juli 2007, total gaji pramudi TransJakarta sebesar Rp 1.050.000.

Read More...

Monday, July 16, 2007

Busgandeng bulan Agustus?


Ini bukan bus gandeng TransJakarta, melainkan bus gandeng di Kanton, Cina.
Menurut Nurrachman, Kepala Dinas Perhubungan, bus gandeng akan mulai dioperasikan bulan Agustus nanti di koridor V, Ancol-Kampung Melayu. Setelah itu akan diterapkan di koridor I, Blok M-Kota. Kapasitas: 160-170 duduk, 40 berdiri.

Dikatakan bus-bus itu kini sedang menunggu Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dari Polda Metro Jaya.

Sepintar-pintarnya warga Jakarta, tetap perlu sedikit panduan untuk segala hal yang baru. Fotonya saja sulit didapat. Perlukah merekrut Public Relation Officer yang handal?


Yang ini adalah busgandeng yang beroperasi di Prancis. Produk Mercedes Benz model Citaro G, berbahan bakar gas dengan mesin Mercedes-Benz M 447 hLAG. Model untuk gambar judul blog ini, hanya sekedar ungkapan suatu harapan.

Bus-Way adalah sistem BRT di Nantes, Prancis (ga meributkan masalah arti bus dan arti way —seperti kereta dan api) , hanya satu koridor —koridor 4— dan 20 bus Citaro, mulai beroperasi sejak Nopember 2006. Koridor 4 panjangnya 8 kilometer dengan 15 halte, dari Nantes ke Porte de Vertou. Setiap harinya digunakan oleh sekitar 25.000 penumpang.

Busgandeng Citaro sepanjang 18 meter ini dicat iridium silver bergaris hitam dan kuning. Profilnya terinspirasi bentuk trem, panel di sisinya melewati atap untuk menutupi tanki gas. Di dalam ada enam kamera memantau pintu masuk, pintu keluar, area kursi roda dan interior secara keseluruhan. Juga ada empat denah rute Bus-Way, monitor 15 inci dan LED panel untuk iklan dan berita.
Ruang pramudi dan pintunya terisolasi dari area penumpang. Penumpang yang tidak memperoleh tempat duduk tidak akan bergelayutan, melainkan berpegang pada tiang-tiang yang ada di sandaran kursi.

Bus-Way Citaro bermesin Mercedes-Benz M 447 hLAG, dengan output 240 kW (326 tenaga kuda). Bahan bakarnya compressed natural gas (CNG), disimpan dalam tekanan 200 bar di delapan tanki yang terletak di atap, kapasitas 1.520 liter – cukup untuk sepanjang hari. Persneling otomatis dengan enam kecepatan.

Ini denah BusWay Nantes, ada empat fasilitas Park and Ride, tempat menitipkan mobil dan melanjutkan perjalan dengan bus. Ada empat belokan yang cukup merepotkan untuk busgandeng. Sabda nabi: bisa karena biasa.

Read More...