Saturday, April 5, 2008

Halte Sarinah kini...

Tadi saya abis main-main ke Sarinah. Sedih banget deh lihat halte ini yang dulu pernah jadi kebanggaannya busway. Ketiga lift yang ada sudah tidak berfungsi total, bahkan terdapat vandalisme di pintu lift. Lampu di dalam halte mati, jadilah halte ini dinobatkan sebagai halte busway tergelap.

Belum lagi di JPO ada beberapa peminta sumbangan dan pengemis yang makin membuat kumuh. Gak cuma halte Sarinah, halte lain juga masih kurang perawatannya. Contohnya Harmoni, di pintu masuk arah Pulogadung yang baru, banyak sarang laba-laba.

Tadi iseng-iseng ngitungin laba-labanya waktu lagi ngantri, ada sampai belasan lho jumlahnya, kebayang gak tuh kalo laba-labanya jatuh ke atas ibu-ibu...

Agak melenceng dikit nih dari topik, tapi terus terang saya agak terganggu dengan peminta sumbangan. Mungkin masih bisa ditoleransi kalo di JPO, tapi sekarang minta sumbangannya kok malah masuk-masuk ke SWPA? Sudah beberapa kali nih saya lihat peminta sumbangan di SWPA Dukuh Atas & Senen.

[Ratri Wibowo di suaratransjakarta]

Read More...

Friday, March 28, 2008

Perubahan sementara di Koridor-1

Karena perbaikan jalur, maka beberapa halte tidak bisa difungsikan:

Halte HI arah Blok M
Untuk Blok M, naik ke arah Kota, turun di BI untuk naik ke arah Blok M

Halte Sarinah arah Kota
Untuk menuju Kota, naik ke arah Blok M, turun di Tosari baru naik ke arah Kota

Halte Kota
Untuk ke arah Blok M naik melalui halte kedatangan, tiket diserahkan ke petugas yang menjaga di halte kedatangan. Bagi penumpang yang turun di Kota tetap turun di halte kedatangan.

Read More...

Wednesday, March 26, 2008

Perubahan di Harmoni

Pagi tadi di HCB cukup banyak para pengguna busway kebinggungan sendiri, dirubahnya semua pintu koridor tanpa adanya petunjuk yang jelas, menyebabkan banyak pengguna yang bingung,

  • pintu koridor 1 arah blok m dipindahkan ke pintu koridor 3,
  • pintu keberangkatan koridor 2 dipindahkan dipintu koridor 1 arah kota(yang lama) dan
  • pintu keberangkatan koridor 3 pindah ke pintu koridor 1 arah kota ( yang baru eks.pintu koridor 2 kedatangan).

Perubahan yang dilakukan pihak BLU sama sekali tidak memberi solusi yang baik terhadap layanan yang ada di HCB, sudah seharusnya beban koridor di HCB di kurangi.

Seperti yang pernah kita usulkan sebelumnya, ada baiknya pihak BLU segera merealisasikan kepindahan Halte Transit Koridor 2, memang ini butuh waktu dan proses serta dana yang tidak sedikit, semakin lama ditunda maka efek yang terjadi di HCB semakin tidak manusiawi, memindahkan Halte Transit Koridor 2 ke Monas itu salah satu solusi yang cukup baik dan bijak, apa yang akan terjadi bila beban HCB melebihi dari kapasitas, apa harus ada korban dahulu..???
Salam

ismail majid di suaratransjakarta

Read More...

Monday, March 24, 2008

Halte Bundaran HI

Read More...

Thursday, February 21, 2008

Terowongan Beos dibuka

Mulai Rabu (20/2) fasilitas baru yang membuat pejalan kaki nyaman dan aman ini dibuka sesuai jam operasi bus Transjakarta.
Walaupun belum selesai sepenuhnya, terowongan sudah bisa berfungsi. Para pejalan kaki dan penumpang Transjakarta diarahkan untuk menggunakan terowongan, tidak lagi menyeberang di depan Stasiun Kota maupun Jalan Pintu Besar Selatan.

Penggunaan terowongan Beos dilakukan setelah inspeksi Fauzi Bowo. Terowongan memiliki tiga pintu masuk dan keluar terletak di Stasiun KA Jakarta Kota, di halte Transjakarta Kota, dan di depan Museum Bank Mandiri (Jalan Pintu Besar Selatan). Para pejalan kaki dari arah Stasiun Kota dan Pintu Besar Selatan bisa aman menyeberang bebas ancaman kendaraan bermotor melalui terowongan yang merentang sekitar 100 meter itu.

Pengguna busway dari arah Stasiun Kota atau Museum Bank Mandiri memiliki akses khusus melalui ramp melingkar menuju halte Transjakarta. Fasilitas yang disediakan di antaranya kamar kecil, musala, lift untuk penyandang cacat, pendingin udara dan lampu.

Warta Kota melaporkan bahwa papan penunjuk arah dan keterangan mengenai pintu atau jalur keluar-masuk perlu ditambah di beberapa lokasi strategis dan perlu diperhitungkan letaknya agar lebih mudah dilihat pejalan kaki. Dilaporkan bahwa puluhan pejalan kaki tampak kehilangan arah dan terpaksa bertanya kepada petugas mengenai akses yang harus diambil untuk ke stasiun Beos atau halte Transjakarta.

Kepala Subdinas Teknik Lalu Lintas Jalan Dishub DKI, Muhammad Akbar mengatakan, untuk sementaraterowongan terbuka sesuai jam operasi Transjakarta, jika seluruh bangunan selesai, fasilitas itu akan dibuka 24 jam penuh. Saat ini dilakukan pembuatan peneduh dan ornamen pelengkap. Sekitar Rp 5 miliardianggarkan  untuk keperluan tersebut.

Detikcom melaporkan terowongan Beos telah memasuki tahap ke empat anggaran. Sejak 2005 tahap kesatu memakan dana Rp 8,4 miliar, tahap kedua Rp 14,4 miliar dan ketiga Rp 16,9 miliar. Jika disetujui pada tahap ke empat akan dianggarkan Rp 8 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan lift taman dan finishing. Sosialisasi akan dilakukan oleh petugas yang berjaga di TPO tersebut. "Nanti petugasnya yang ngomong ke orang lewat untuk melewati TPO tersebut," ujar Nurrachman, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. [Foto: Suara Pembaruan]

Read More...

Tuesday, February 19, 2008

TPO Beos siap dioperasikan

JAKARTA (SINDO) – Tempat penyeberangan orang (TPO) di Stasiun Jakarta kota yang akrab disebut Beos mulai beroperasi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau langsung lokasi tersebut, sore tadi. Selain itu, Gubernur juga akan mengunjungi jembatan Kota Intan serta meresmikan Pencahayaan Kota Tua dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurrachman menegaskan, kunjungan Gubernur tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung bagaimana kondisi terakhir TPO. Meski demikian, dia mengaku belum dapat memastikan apakah Gubernur akan meresmikan langsung atau tidak TPO tersebut. ’’TPO itu sudah siap dioperasikan,” tuturnya kepada SINDO pukul 10.00 WIB, pagi tadi.

Dia menambahkan, pembangunan TPO Beos itu sudah rampung. Bahkan, saat ini pihaknya melengkapi TPO Beos itu dengan instalasi listrik untuk pendingin udara, lift, serta ornamen dinding. TPO yang terletak di depan Stasiun KA Jakarta Kota atau Beos telah dikerjakan sejak 2005 dengan dana Rp42 miliar. (edy gustan

Read More...

Thursday, January 24, 2008

TPO Beos hampir selesai

Pembangunan Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) di depan Stasiun Kota atau Beos yang dikerjakan sejak 2005 saat ini telah memasuki tahap pengerjaan akhir.
TPO Beos dibangun dengan dana sebesar Rp 42 miliar untuk mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas masyarakat menuju Stasiun Beos dari arah bank Mandiri dan Halte Transjakarta.

“Pembangunan fisiknya sudah mencapai 86 persen,” ujar Udar Pristono, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (24/1).

Saat ini tengah dilakukan pemasangan instalasi listrik untuk pendingin udara, lift serta ornamen dinding,
“Di kawasan Kota setiap jamnya melintas 2.000 kendaraan sedangkan warga yang melintas untuk menyeberangi jalan baik dari arah Bank Mandiri, halte TransJakarta dan Stasiun Kota mencapai 1.300 orang per jam. Dan Kondisi itu tentu saja menyebabkan kemacetan dan risiko kecelakaan yang tinggi,” ujarnya.

Panjang terowongan 108 meter dengan lebar delapan meter dan tinggi tiga meter, akan dilengkapi kantor dan tempat istirahat pramudi TransJakarta, gerai-gerai komersial terbatas serta displai temuan peninggalan sisa balok kayu rel trem masa lalu saat proses penggalian TPO dilakukan.

Pristono menambahkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Pertamanan untuk pengelolaan taman dan air mancur di TPO Beos.

Read More...